Sabtu, 16 Mei 2009

Masalah Kesesatan Alkitab Bibel (Hal 9-12)

B : Tetapi Yesus menyebutkan dirinya diayat ini dengan kata "Anak" yang berarti ia anak tuhan.

A : Silahkan buka Matius pasal 1 ayat 16

B : Baik,di situ disebutkan: "dan Yakub memperanakkan Yusuf, yaitu suami Maria ialah yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus

A : Jelas bahwa yang diperanakkan itu pasti bukan Tuhan sebagaimana tersebut dalam ayat tersebut. Silahkan periksa lagi Keluaran pasal 4 ayat 22.

B : Baik, di situ disebutkan: "Maka pada masa itu hendaklah katamu kepada Fir'aun demikian: "Inilah Firman Tuhan: Bahwa Israil itulah anakKu laki-laki, yaitu anakKu yang sulung"

A : Di ayat ini disebutkan bahwa Israil adalah anak Tuhan yang sulung, sedangkan Yesus tidak disebutkan anak keberapa, silahkan buka lagi Yeremia pasal 31 ayat 9.

B : Ayat ini menyebutkan; "Akulah Bapak bagi Israil; dan Afraim itulah anak yang sulung"

A : Jelas sekali bahwa berdasarkan Bibel sendiri Anak tuhan itu banyak bukan Yesus saja, padahal sebenarnya yang dimaksudkan dengan Anak dalam itu ialah mereka yang dikasihi oleh Tuhan, termasuk Yesus jadi bukan anak yang sebenarnya.

B : Tetapi dalam Matius pasal 1 ayat 18 menyebutkan sebagai berikut: "Adapun kelahiran Yesus Kristus demikian adanya: Tatkala Maria, yaitu ibunya, bertunangan dengan Yusuf, sebelum keduanya bersetubuh, maka nyatalah Maria itu hamil dari pada Rohulkudus". Roh Kudus artinya Roh Tuhan. Oleh karenanya maka Yesus itu adalah anak tuhan, sebagaimana juga di Matius pasal 1 ayat 20 menyebutkan: "Yusuf bermimpi seorang Malaikat, Tuhan berkata: "Hai Yusuf, anak Daud janganlah engkau kuatir menerima Maria itu menjadi istrimu karena kandungannya itu terbitnya dari pada Rohulkudus"

A : Kalau Begitu silahkan buka: Kisah Rasul pasal 6 ayat 5

B : Baik, ayat itu menyebutkan: "Maka perkataan ini diperkenankan oleh sekalian orang banyak itu , lalu memilih Stepanus, yaitu seorang yang penuh dengan iman, dan Rohul kudus, dan lagi Philipus, dan Prokhorus, dan Nikanor, dan Simon, dan Parmenas, dan Nikolaus yaitu mualaf asalnya dari negeri Antiochia.

A : Jadi berdasarkan ayat Bibel sendiri menunjukkan bahwa Rohul kudus itu bukan pada Yesus saja. Ini menunjukkan bahwa Rohul kudus itu Roh Suci, atau Roh Kesucian yang maksudnya roh yang bersih dari roh-roh kotor, bukan seperti roh setan atau hantu. Sebagaimana halnya pada Nabi lainnya dengan roh sucinya. Menurut Al Qur'an Rohul kudus (Roh Suci) itu berarti Jibril. Di Bibel sendiri menyebutkan bahwa para Nabi yang terdahulu adalah Kudus.

B : Di Bibel pasal berapa menyebutkan demikian

A : Silahkan Periksa surat Petrus yang kedua pasal 3 ayat 2

B : Baik, Pasal dan ayat ini menyebutkan: "Supaya kamu ingat perkataan yang sudah disabdakan, dahulu oleh Nabi yang kudus dan akan hukum Tuhan lagi juru Selamat, dengan jalan Rasul-rasul yang disuruhkan kepadamu"

A : Jelas di Bibel Sendiri menyebutkan bahwa Rohul kudus itu bukan Tuhan; dengan lain kata bahwa Yesus dalam kandungan Maria itu bukan Tuhan atau Roh Tuhan, melainkan adalah roh bersih, suci, dengan izin atau perintah Allah yang dikaruniakan kepada hamba yang dikehendakinya. Lebih jelas harap saudara periksa dalam Kisah Rasul pasal 5 ayat 32

B : Ayat tersebut menyebutkan: "Dalam kami inilah saksi atas segala perkara itu, demikian juga Rohul kudus yang dikaruniakan Allah kepada sekalian orang yang menurut Dia"

A : Silahkan periksa lagi dalam Lukas pasal 1 ayat 41

B : Pasal ini menyebutkan bahwa: "Maka berlakulah tatkala Elisabeth mendengar salam Maria itu, meloncatlah kanak-kanak yang di dalam rahimnya itu dan Elisabeth penuh dengan Rohul kudus".

A : Sudah jelas sekali bahwa arti Rohul kudus adalah Roh Suci yang dikaruniakan oleh Allah kepada siapapun yang dikehendakinya. Kalau sekiranya Rohul kudus itu di artikan dengan Allah atau Roh Allah, maka bukan Yesus saja menjadi Tuhan atau anak tuhan, melainkan segala orang yang taat kepada Tuhan, para Nabi dan Elisabeth (Istri Zakaria)pun mestinya Tuhan juga.

B : Yesus dianggap tuhan oleh karena ia mempunyai Roh Ketuhanan, terbukti dengan pangkat Ketuhanannya sehingga ia dapat menghidupkan orang mati, Inilah kesamaan Allah dengan Yesus.

A : Kalau begitu, periksa di Kitab raja-raja yang kedua pasal 13 ayat 21.

B : Baik, di sini ada menyebutkan: "Maka sekali peristiwa apabila dikuburkannya seorang Anu, tiba-tiba terlihat mereka itu suatu pasukan, lalu dicampakkannya orang mati itu kedalam kubur Elisa, maka baru orang mati itu dimasukkan kedalamnya dan kena mayat Elisa itu, maka hiduplah orang itu pula, lalu bangun berdiri.

A : Di sini menyebutkan malah tulang- tulang Ilyas (Elisa) dapat menghidupkan orang mati. Jadi bukan Yesus saja dapat menghidupkan orang mati, bahkan tulang-tulang Ilyas dapat menghidupkan orang mati. Yang berarti Tulang-tulang Ilyas adalah tulang-tulang Ketuhanan. Kalau Yesus diwaktu hidupnya dapat menghidupkan orang mati, akan tetapi Elisa diwaktu tidak bernyawa, malah hanya dengan tulang-tulangnya yang didalam kubur dapat menghidupkan orang mati. Kalau perbuatan Yesus dikatakan ajaib, maka Elisa lebih ajaib dari pada Yesus. Jadi seharusnya Ilyas-pun dianggap Tuhan juga. Periksa lagi di Kitab raja-raja yang pertama pasal 17 ayat 22.

B : Ya, disini menyebutkan: " Maka di dengar akan Do'a Elisa itu, lalu kembalilah nyata kanak-kanak itu kedalamnya sehingga hiduplah ia pula.

A : Kalau secara adil, seharusnya Elisa dianggap tuhan juga.

B : Tapi Yesus dapat menyembuhkan orang buta sehingga melihat

A : Kalau begitu periksa Kitab raja-Raja yang kedua pasal 6 ayat 17 dan ayat 30

B : Ya, di pasal itu menyebutkan yang maksudnya bahwa Elisa dapat menyembuhkan orang buta, sehingga dapat melihat.

A : Kalau begitu Elisapun harus dianggap Tuhan juga, karena menyamai Yesus dan menyamai sifatnya Tuhan.

B : Sekali lagi, Tuhan Yesus dapat menyembuhkan penyakit Lepra (penyakit kusta)

A : Silahkan periksa Kitab Raja-Raja yang kedua pasal 3 ayat 10 dan ayat 11

B : Baik. Di pasal dan ayat itu menyebutkan yang maksudnya bahwa Elisa dapat menyembuhkan orang sakit kusta bernama Naaman.

A : Jadi Elisapun dapat menyembuhkan orang buta dan penyakit kusta, malah dapat menghidupkan orang mati. Mengapa tidak diangkat juga menjadi Tuhan.

B : Akan tetapi pasal kejadian Yesus tanpa percampuran laki-laki dengan istrinya. Inilah kelebihan rohnya Yesus daripada rohnya Elisa.

A : Asal kejadian Nabi Adam tanpa Bapa dan Ibu. Mengapa Adam tidak dianggap Tuhan. Juga Hawa (eve) asal kejadiannya tanpa ibu, iapun bisa dianggap juga Tuhan wanita

B : Tapi Adam dan Hawa kedua-duanya berdosa

A : Kalau begitu Yesuspun berdosa, Karena Yesus keturunan Maria, sedangkan Maria Keturunan Adam dan Hawa. Yesus sendiri pernah dibawa oleh Iblis ke puncak gunung. Pantaskah Tuhan dibawa Iblis.

B : Dimana ceritera itu disebutkan

A : Di Bibel. Silahkan saudara periksa Lukas, pasal 4 ayat 5

B : Baik, di situ menyebutkan: "Maka iblispun membawa dia kepuncak gunung ......" 

A : Nah, suatu kejadian aneh, Tuhan dibawa iblis yang berarti ia tunduk kepada kemauan iblis.

B : Walaupun demikian Yesus tetap suci daripada dosa.
 
A : Para Nabi lainnya pun suci dari pada dosa. Akan tetapi mereka tidak menganggap dirinya selaku Tuhan, malah Yesus sendiripun tidak juga mengaku Tuhan, sedangkan pengikut-pengikutnya mempertuhankan dia.

B : Tidak demikian, Nabi-nabi berbuat dosa tetapi Yesus tidak.

A : Nabi-nabi yang berbuat dosa atau kesalahan itu telah bertobat, lalu diberi ampun oleh Tuhan, sebagaimana juga Yesus pernah minta ampun dan diberi ampun oleh Tuhan. Mereka para Nabi diberi ampun, artinya dosanya telah habis karenanya, lalu mereka disebut bersih dari dosa dan kesalahan-kesalahan.

B : Dimanakah menyebutkan bahwa Yesus merasa ia minta ampun kepada Tuhan.

A : Silahkan saudara periksa sendiri di "Matius" pasal 6 ayat 12.

B : Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan: "Dan ampunilah kiranya kami segala kesalahan kami, seperti kami ini sudah mengampuni orang yang berkesalahan kepada kami.

A : Jelas Yesus sendiri meminta ampun akan kesalahannya. Jadi dia pernah berbuat kesalahan.

B : Tetapi di ayat ini juga ada menyebutkan bahwa Yesus suka memberikan ampun semua kesalahan orang kepadanya.

A : Kalau hanya begitu, kitapun bisa. Kitapun bersedia memberikan ampun kepada orang-orang yang berbuat kesalahan kepada kita. 
B : Tetapi tidak ada manusia selain Adam yang dilahirkan kedunia ini tanpa Bapak , melainkan Yesus saja. Jadi masih dapat dibenarkan kalau Yesus disebut "Putera Tuhan" atau "Tuhan Anak".

A : Kalau misalnya ada seorang manusia yang dilahirkan tanpa Bapak dan Ibu, maka orang itu pasti akan diakui oleh saudara bahwa ia lebih berhak menduduki jabatan Tuhan daripada Yesus dilahirkan tanpa Bapak saja.

B : Tetapi dalam sejarah manusia belum pernah ada, dan mustahil adanya.
 
A : Kalau kiranya ada, maka yang manakah diantara keduanya yang lebih tinggi derajat Ketuhanan nya antara Yesus yang dilahirkan hanya tanpa bapak saja dengan manusia yang dilahirkan tanpa Bapak dan Ibu.

B : Menurut akal tentunya manusia yang dilahirkan tanpa Bapak dan Ibu itu lebih tinggi derajat ketuhanannya. Oleh karena ia dilahirkan lebih ajaib keadaannya dari pada kelahiran Yesus.

A : Benarkah demikian pendapat Saudara..?

B : Ya, saya akui, manusia yang demikian lebih ajaib dari pada Yesus; akan tetapi saya minta supaya Bapak tunjukkan di Kitab; dan Bapak harus mengambil dari Kitab yang terkenal, bukan dari buku-buku dongengan atau ceritera-ceritera khayalan saja.

A : Supaya Lekas beres urusan ini, silahkan saudara periksa di Kitab Bibel atau Injil, Kitab Suci saudara sendiri.

B : Di Bab dan pasal berapakah ada menyebutkan..?

A : Silahkan saudara periksa di "Ibrani" pasal 7 ayat 1, 2 dan 3

B : Baik, di pasal dan ayat ini menyebutkan seperti berikut: "Adapun Malkisedik itu, yaitu raja di Salem dan Imam Allah taala, yang sudah berjumpa den gan Ibrahim tatkala Ibrahim kembali dari pada menewaskan raja-raja, lalu diberkatinya Ibrahim". "Kepadanya juga Ibrahim sudah memberi bahagian sepuluh Esa. Makna Malkisedik itu kalau diterjemahkan, pertama-tama artinya raja keadilan, kemudian pula raja di Salem, yaitu raja damai". Yang tiada berbapak dan tiada beribu dan tiada bersilsilah, dan tiada berawal..".

A : Cukup, saudara telah membaca di kitab suci saudara sendiri, bahwa Malkisedik seorang raja di Salem tanpa Bapak dan Ibu, malah tiada silsilahnya. Sesuai dengan pendapat saudara, apakah cerita yang disebutkan dalam kitab suci saudara ini berupa dongengan atau cerita-cerita khayalan. Kalau dikatakan dongeng atau cerita khayalan, maka apakah saudara akan terima kalau ada yang mengatakan bahwa kitab suci saudara ada mengandung cerita-cerita khayalan atau dongengan yang dibuat-buat. Dan kalau saudara masih mempertahankan kesucian kitab saudara itu mengapakah saudara tidak mengangkat Malkisedik menjabat tuhan juga, malah jabatan ketuhanannya tentunya lebih tinggi daripada Yesus. Dan berpegang dengan pendirian saudara sendiri bahwa kelahiran Malkisedik itu lebih ajaib dari Yesus, oleh karena Yesus dilahirkan tanpa Bapak sedangkan Malkisedik dilahirkan tanpa Bapak dan Ibu. Selain itu Malkisedik masih mempunyai kelebihan lagi daripada Yesus, oleh karena Yesus dilahirkan dengan bersilsilah, yaitu dari Maria, sedangkan menurut Bibel sendiri Malkisedik dilahirkan tanpa silsilah sama sekali. Apakah saudara masih akan mempertahankan ketuhanan Yesus...?

B : Saya lantas tidak mengerti dan menjadi bingung!!

A : Tidak mengerti itu tidak apa-apa, dan bingung sebenarnya tidak apa-apa, karena kalau sudah mengerti rasa bingung akan lenyap dengan sendirinya.

B : Ya, saya membenarkan keterangan Bapak. Tetapi dalam kitab Injil Johanes pasal 1 ayat 1 dan 2 menyebutkan: "Maka pada mulanya ada itu Kalam maka Kalam itu, serta dengan Allah, dan Kalam itu Allah, dan kalau itu Allah . Ia itu pada mulanya serta dengan Allah. Kata "Ia" di ayat ini maksudnya ialah "Yesus". Jadi Yesus beserta dengan Allah.

A : Dalam susunan ayat tersebut di atas ada kata penghubung ialah : "Serta" atau beserta. Kalau ada orang berkata "Si Salim dengan si Amin" maka susunan kalimat ini semua orang dapat mengerti bahwa si Salim tetap si Salim bukan si Amin jadi berdasarkan ayat Bibel yang Saudara baca dengan susunan "Ia" (Yesus) beserta Allah, langsung dapat dimengerti bahwa Yesus bukan Allah, dan Allah bukan Yesus. Jelaslah bahwa Yesus tidak sama dengan Allah: dengan kata lain kata Yesus bukan Tuhan. Dan di ayat itu juga disebutkan bahwa Kalam itu Allah. Padahal Kalam itu bukan Allah dan Allah bukan Kalam. Jadi Allah dan Kalam-pun lain.

B : Bagaimana kalau Yesus disebut saja Anak Tuhan.

A : Saya sudah jelaskan tentang itu pada saudara dalam pembicaraan kita yang lalu. Dan saudara telah mengakui kebenaran keterangan saya. Sekarang saya tambah, Kalau Tuhan itu beranak, baik anaknya berupa manusia seperti Yesus atau lainnya, maka ke Esa-an Tuhan sudah ternoda karenanya. Sedang kita-pun tidak mungkin menodai ke Esa-an Tuhan.

B : Tetapi dalam kitab: "Wahyu", pasal 22 ayat 13 menyebutkan: "Maka Aku inilah Alif dan Ya, yang terdahulu dan yang kemudian. Yang Awal dan Yang Akhir".

A : Rangkaian perkataan itu bukan perkataan Yesus sendiri, melainkan firman Allah kepada Yesus. Bukti kebenaran perkataan saya ini silahkan saudara periksa di Kitab "Wahyu" tersebut pasal 21 ayat 6.

B : Baik, pasal dan ayat ini menyebutkan: "Maka firmannya kepadaku: "Sudahlah genap; Aku inilah Alif dan Ya, yaitu yang awal dan yang Akhir".

A : Jelas di ayat itu menyebutkan: "Maka firmannya kepadaku", Siapakah yang berfirman kepadaku (kepada Yesus) di ayat ini..???

B : Tentu Allah yang berfirman.

A : Jadi yang berfirman Aku inilah Alif dan Ya, yang Awal dan Yang Akhir, bukan perkataan Yesus sendiri, tetapi firman Allah kepada Yesus.

B : Di Johanes pasal 8 ayat 58 Yesus berkata: "Sebelumnya Ibrahim aku sudah ada". Jadi bisa dianggap Yesus itu permulaan.

A : Kalau Yesus dikatakan "Permulaan". maka diapun tidak benar. Karena pada mulanya Yesus itu tidak ada, lalu diperanakkan oleh Maria dan sesudah itu Yesus mati. Walaupun ia dikatakan hidup lagi. Dan orang sudah mati itu tidak bisa dikatakan: "seorang yang terkemudian", dan kalau Yesus itu hidup lagi, tidak bisa dikatakan: "Permulaan", bukan pula "yang terkemudian", bukan yang "awal", maupaun: "yang akhir".

B : Saya lantas makin tidak mengerti, malah tambah membingungkan saya karena pada mulanya Yesus itu tidak ada, lalu diperanakkan oleh Maria dan sesudah itu Yesus mati. Yang pada mulanya tidak ada, tidak bisa disebut: "permulaan". Kalau Yesus diperanakkan, mustahil bisa disebut "Permulaan". dan kalau Yesus pernah mati, mustahil bisa disebut "yang terkemudian"

A : Supaya lebih jelas kepada saudara maka saya hadapkan pertanyaan: Andaikata Yesus itu disebut "permulaan", maka apa dengan dasar inikah saudara mengakui Yesus itu Tuhan.

B : Ya, betul begitu.

A : Kalau demikian, bagaimanakah anggapan saudara, kalau sekiranya dalam kitab suci saudara ada menyebutkan bahwa ada seseorang manusia Yesus, yang tidak ada permulaannya dan tidak ada kesudahannya. Apakah manusia itu akan diakui tuhan juga oleh saudara.

B : di pasal manakah menyebutkan demikian.

A : Sebelum saya tunjukkan, apakah saudara masih tetap berpendirian akan mengakui Tuhan kepada seorang yang tidak ada permulaan dan kesudahannya, sebagaimana saudara bertuhan kepada Yesus.

B : Kalau betul ada, tentu saya bimbang atau sekurang-kurangnya meragukan saya atas kebenaran Yesus selaku Tuhan.

Bersambung........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar