Sabtu, 16 Mei 2009

Masalah Kesesatan Alkitab Bibel (Hal 5-8)

MALAM KEDUA

Kitab Suci Bible

A : Sejak Kapankah saudara beragama atau masuk Kristen

B : Sejak saya dilahirkan.

A : Apakah saudara benar-benar mempelajari bahwa agama Kristen itu suatu agama yang paling benar

B : Ya, memang saya menyadari

A : Apakah saudara berkeyakinan bahwa Kitab Injil itu suci

B : Guru saya menerangkan bahwa Bibel adalah Kitab Suci berisi pengajaran Tuhan Yesus, yang dicatat oleh Rasul-rasul Matius, Lukas, Johanes dan Rasul Markus

A : Apakah yang dimaksud suci pada Bibel itu mempunyai arti bahwa Bibel bersih daripada kesalahan-kesalahan

B : Betul demikian. Tetapi kesalahan yang bagaimana yang Bapak maksudkan

A : Misalnya: Pada suatu saat ada orang mengabarkan pada saudara si A sakit, sedangkan orang lain memberitahukan bahwa pada saat itu si A tidak sakit. Kedua berita itu apakah benar semuanya atau salah semuanya, atau salah satunya yang benar

B : Diantara keduanya itu tentu salah satu yang benar, atau keduanya salah dan MUSTAHIL kedua-duanya benar.

A : Satu misal lain; ada orang berkata si A mempunyai tiga orang anak dan seorang lain mengatakan si A mempunyai sepuluh orang anak. Apakah dua perkataan itu benar semuanya atau salah semuanya, atau salah satu saja yang benar

B : Tidak mungkin benar semuanya, melainkan salah satunya yang benar atau salah semuanya

A : Kalau saya mengatakan benar semuanya, bagaimana pendapat saudara

B : Itu adalah mustahil, karena ternyata ada perselisihan diantara keduanya

A : Andaikata ada suatu kitab suci, akan tetapi ayat-ayat didalamnya diantara yang satu dengan yang lain terdapat perselisihan, apakah kitab itu dinamakan Kitab Suci.

B : Tentu bukan kitab suci, karena yang dinamakan kitab suci itu adalah Ilham (wahyu) dari Tuhan, yang mustahil terdapat kesalahan atau perselisihan

A : Jadi kalau begitu bukan Kitab Suci lagi

B : Betul Kesuciannya telah batal

A : Kalau demikian, tentu isinya tidak dapat dipercaya kesuciannya atau kebenarannya, karena diantara ayat-ayatnya terdapat perselisihan

B : Yang jelas diantara ayat- ayatnya pasti bukan dari Tuhan, atau sudah dicampur adukkan dengan karangan manusia, sehingga kesuciannya ternoda, Ringkasnya sudah tidak suci lagi.

A : Kalau misalnya Bibel terdapat selisih antara satu ayat dengan ayat lain, apakah saudara masih berkeyakinan Bibel itu Kitab Suci

B : Saya tidak yakin kalau Kitab Bibel tidak suci, Terkecuali kalau ada bukti-bukti nyata yang menunjukkan ayat-ayatnya berselisih antara yang satu dengan yang lain, yang dapat menimbulkan keraguan saya tentang kesuciannya. 
Menurut penelitian Bapak, apakah ayat-ayat Bibel ada yang berselisih

A : Ya BANYAK yang berselisih

B : Di Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru

A : Dua-duanya terdapat beberapa perselisihan antara satu ayat dengan ayat yang lain

B : Di bab apa dan pasal serta ayat berapa

A : Supaya berurutan saya atur dalam beberapa pasal: PERTAMA soal Ketuhanan Yesus, karena soal ketuhanan adalah termasuk kepercayaan pokok pada tiap-tiap agama. Jadi soal ini perlu sekali didahulukan. Sesudah itu kita berpindah kepada soal yang lain yang berhubungan dengan soal agama Kristen yang termaktub dalam kitab Bibel. Bagaimana pendapat saudara…

B : Baik, saya menyetujui pendapat Bapak

A : Sekarang saya ingin bertanya, apakah alasan saudara bahwa Yesus menjadi ANAK TUHAN.

B : Dalam Matius Pasal 3 ayat 17 menyebutkan demikian: "Maka suatu suara dari langit mengatakan: "Inilah anakku yang kukasihi. Kepadanya Aku berkenan". Juga di Lukas pasal 4 ayat 41, menyebutkan bahwa Yesus itu anak Allah".

A : Kalau begitu silahkan buka Matius pasal 5 ayat 9

B : Baik, Dalam pasal dan ayat itu menyebutkan :"Berbahagialah segala orang yang mendamaikan orang, karena mereka itu akan disebut Anak-anak Allah".

A : Berdasarkan ayat tersebut yang dimaksudkan "ANAK ALLAH" itu ialah orang yang dihormati seperti Nabi. Kalau Yesus dianggap Anak Allah, maka semua orang mendamaikan manusiapun menjadi ANAK-ANAK ALLAH. Jadi bukan Yesus saja Anak Allah, tetapi ada terlalu banyak.

B : Dalam Yahya pasal 14 ayat 9 disebutkan: "Siapa yang sudah nampak Aku, ia sudah nampak Bapa", dan di Ayat 10 disebutkan: "Tiadakah engkau percaya bahwa aku ini di dalam Bapa, dan Bapa pun di dalam Aku? Segala perkataan yang Aku ini katakan kepadamu, bukanlah Aku katakan dengan kehendak sendiri, melainkan Bapa itu yang tinggal di dalam Aku. Ia mengadakan segala perbuatan itu".

A : Baiklah, silahkan saudara periksa Yahya pasal 17 ayat 23

B : Baik, di pasal ini disebutkan bahwa: "Aku di dalam mereka itu, dan engkau di dalam Aku; Supaya mereka itu sempurna di dalam persekutuan".

A : Perhatikan di ayat ini ada tersusun kata "Aku didalam mereka". Kata mereka di ayat ini adalah sahabat Yesus. Sedang yang dimaksudkan dengan "Aku" ialah Tuhan. Jadi kata "Aku" beserta "mereka" artinya Tuhan beserta sahabat-sahabat Yesus. Kalau saudara percaya hal kesatuan Yesus dengan Bapa, maka saudarapun harus percaya tentang kesatuan Bapa itu dengan sekalian sahabat Yesus 12 orang jumlahnya. Jadi bukan Yesus dan Roh suci saja yang menjadi satu dengan Tuhan, melainkan harus ditambah 12 orang lagi. Ini namanya persatuan Tuhan atau Tuhan Persatuan bukan hanya Tri Tunggal tetapi 15 tunggal. Jadi berdasarkan perselisihan ayat-ayat tersebut yang manakah yang benar. Tiga menjadi tunggal atau 15 menjadi Tunggal. Ayat yang manakah yang akan saudara yakinkan, yang tiga menjadi tunggalkah atau yang 15 itu?

B : Tunggu dulu Pak, ini agak membingungkan saya

A : Tentu akan lebih membingungkan Saudara kalau saya tunjukkan ayat yang lain. Silahkan periksa Yahya pasal 17 ayat 3

B : Baik, di sini menyebutkan: "Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka mengenal engkau, Allah yang Esa, dan Yesus Kristus yang telah engkau suruhkan itu"

A : Di ayat ini menyebutkan Tuhan adalah Esa. Dalam Kamus bahasa Indonesia oleh E. St. Harahap cetakan ke II, disebutkan bahwa Esa itu berarti satu, pertama (tunggal), dan di ayat itu juga disebutkan bahwa Yesus Kristus adalah pesuruh Allah (Utusan/Rasul). Kalau demikian manakah yang benar. Bibel yang diakui kitab suci oleh saudara, tetapi isinya bertentangan antara yang satu dengan yang lain. Disatu ayat menyebutkan Tuhan dan Yesus menjadi satu, dilain ayat lima belas menjadi satu dan yang lain lagi Tuhan itu tunggal, sedangkan di ayat itu pula menyebutkan bahwa Yesus itu Pesuruh Allah bukan Tuhan. Menurut pengakuan saudara suatu kitab suci yang kandungan ayat-ayatnya bertentangan antara yang satu dengan yang lain tentu sulit sekali dipercaya kesuciannya, karena yang disebut suci itu bersih dari kekeliruan dan perselisihan.

B : Masih adakah ayat yang menyebutkan demikian

A : Ayat yang bagaimana yang saudara maksudkan ?

B : Ayat yang mengatakan bahwa Tuhan itu Esa (tunggal), bukan tiga menjadi satu.

A : Silahkan buka di Ulangan pasal 4 ayat 35

B : Baik, di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Maka kepadamulah ia itu ditunjuk, supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itulah Allah, dan kecuali Tuhan yang Esa tiadalah yang lain lagi". 

A : Jelas di dalam Bibel sendiri menerangkan bahwa Tuhan itu Esa, Tunggal

B : Tetapi itu di dalam Kitab Perjanjian Lama, apakah terdapat juga di Perjanjian Baru.

A : Saudara minta di Perjanjian Baru, baiklah, Silahkan saudara buka Markus, pasal 12 ayat 29

B : Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan: "Maka jawab Yesus kepadanya. Hukum yang terutama ialah: Dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita ialah Tuhan yang Esa".

A : Periksa lagi di Perjanjian Lama di Ulangan pasal 6 ayat 4

B : Baik, di sini disebutkan :" Dengarlah olehmu hai Israil, sesungguhnya Hua Allah kita, Hua itu Esa adanya".

A : Adakah belum jelas bahwa Bibel sendiri yang menjadi kitab sucinya orang Kristen menyebutkan seterang-terangnya bahwa Tuhan itu Tunggal, bukan tiga menjadi satu atau satu menjadi tiga. Taruh kata di Bibel ada ayat yang menyebutkan Tuhan itu Tiga menjadi satu, saya ingin bertanya yang manakah di antara kedua ayat itu yang benar, yang tunggalkah atau yang tiga menjadi tunggal. Jadi salah satu dari dua ayat tersebut pasti ada yang benar, karena sudah jelas dua ayat itu tidak sama, Kalau salah satu atau dua-duanya salah, maka kandungan kitab suci yang salah; jadi bukan kitab suci namanya.

B : Betul, salah satu Pasti salah atau kedua-keduanya salah

A : Kalau demikian apakah dapat diyakinkan kebenarannya suatu Kitab Suci, kalau kitab suci itu mengandung kesalahan atau tidak benar isinya.

B : Ya, yang disebut kitab suci itu harus bersih dari kesalahan-kesalahan, kalau tidak demikian maka batallah kesucian kitab itu

A : Menurut kepercayaan saudara apakah Yesus bersatu dengan Allah..?

B : Ya, demikian

A : Kalau demikian tentu Yesus adalah selalu bersama Allah dan Allah selalu bersama Yesus

B : Betul demikian sebagaimana tersebut dalam Yahya 10, 30, yang bunyinya sebagai berikut: "Aku dan Bapa itu satu adanya". demikian juga Roh Suci sebab Roh Suci itu menjadi satu dengan Yesus, sebagaimana tersebut dalam Injil, ialah setelah Yesus berumur 30 tahun turun Roh Suci kepadanya dan dibaptiskan oleh Pembaptis yaitu Yahya. Jadi jelas bahwa Yesus, Roh Suci, Tuhan adalah tunggal

A : Kalau begitu silahkan buka Matius pasal 27 ayat 46

B : Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan:" Maka sekira- kira pukul tiga itu berserulah Yesus dengan suara yang Nyaring katanya: "Eli, eli lama sabaktani" artinya: "Ya Tuhan, apakah sebabnya Engkau meninggalkan aku".

A : Berdasarkan seruan Yesus di ayat itu, jelas bahwa Yesus tidak bersatu dengan Tuhan, yakni Tuhan meninggalkan Yesus, waktu akan disalibkan. Mestinya kalau Tuhan menjadi satu dengan Yesus, disaat itulah saat tepat untuk menolong Yesus, tetapi kenyataannya Tuhan tidak bersatu dengan Yesus sehinga Yesus sendiri minta tolong.

B : Tetapi Yesus itu hidupnya memang untuk disalib guna menebus dosa manusia.

A : Kalau hidupnya Yesus memang untuk di salib, mengapa Yesus tidak bersedia dan menolak untuk di salib. Buktinya ia berseru dengan suara nyaring minta tolong pada Tuhan agar ia terlepas dari disalibkan. Dengan lain kata Yesus tidak bersedia selaku penebus dosa

B : Betul, saya lantas tidak mengerti mengapa ayat-ayat Bible itu ada yang simpang siur

A : Dari sebab itu mengapa saudara menyembah Yesus selaku Tuhan yang tidak berkuasa menyelamatkan dirinya sendiri, malah minta tolong. Pantaskah ada tuhan demikian. Dan saya lanjutkan bertanya apakah manusia-manusia yang menyalibkan Yesus itu dilaknat

B : Pasti dilaknat

A : Mestinya tidak dilaknat, malah Yesus harus berterima kasih kepada mereka yang menyalibkan dia, bahkan mereka itu seharusnya mendapat ganjaran., oleh karena menurut keterangan saudara, hidupnya Yesus itu harus disalib untuk menebus dosa-dosa manusia. Andaikan tidak ada manusia yang bersedia menyalibkan Yesus maka dosa-dosa manusia tentu tidak ada yang menebusnya. Jadi manusia-manusia yang telah menyalibkan Yesus itu berjasa kepada Yesus dan penganut-penganut Kristen. Akan tetapi mereka yang sudah terbukti berjasa itu malah dilaknat. Mestinya mereka itu masuk Sorga dan dipuji-puji atas jasanya.

B : Ini memang tidak masuk di akal atau sekurang-kurangnya memang sulit dimengerti; akan tetapi Roh Tuhan bersatu dengan Yesus itu tidak mustahil. Sebagaimana banyak manusia yang kesurupan hantu, jin, malaikat atau makhluk-makhluk halus lainnya, sehingga tindakan-tindakan dan perbuatannya menurut kehendak makhluk halus tersebut. Demikian juga ada yang kemasukan Roh Suci seperti Roh malaikat, sehingga tindakan-tindakan dan perbuatannya adalah suci.

A : Kalau demikian baiklah saya bikin pertanyaan; Manusia bersatu (kesurupan) jin itu, apakah dia disebut jin

B : tidak

A : Yesus yang bersatu (menerima) Roh Tuhan itu apakah ia disebut Tuhan?

B : Mestinya tidak juga

A : Seharusnya begitu. Jadi jelas bahwa Yesus yang menerima Roh Ketuhanan tentunya bukan Tuhan. Manusia yang menerima wahyu Tuhan itu bukan Tuhan melainkan adalah utusannya (pesuruh) Tuhan. Sesuai dengan pengakuan Yesus sendiri sebagaimana tersebut dalam Yahya pasal 17 ayat 3 yang berbunyi: "supaya mereka mengenal Engkau, Allah Yang Maha Esa dan Benar, dan Yesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu"

B : Saya lantas tambah tidak mengerti tentang Ketuhanan Yesus itu.

A : Menurut keterangan saudara tadi, bahwa manusia yang bersatu dengan (kesurupan) makhluk halus seperti roh-roh, jin dan malaikat maka tindakan dan perbuatannya pasti menurut kehendak atau menyerupai perbuatan makhluk-makhluk halus itu.

B : Benar Begitu

A : Kalau demikian maka Yesus yang saudara akui bersatu dengan Tuhan mestinya tindakan-tindakan dan perbuatannya menyerupai perbuatan Tuhan.

B : Mestinya begitu

A : Akan tetapi kenyataannya tidak demikian. Tuhan tidak tidur tetapi Yesus Tidur, Tuhan tidak makan tetapi Yesus Makan, Tuhan tidak Sakit tetapi Yesus Sakit, Tuhan tidak menyembah kepada siapapun tetapi Yesus Menyembah Tuhan, Tuhan tidak mati tetapi Yesus Mati, walaupun menurut i'tikad Kristen hidup kembali tetapi ia mati.

B : Menurut anggapan orang Kristen salah satu yang menyebabkan Yesus bersatu dengan Tuhan, karena ia mengetahui yang gaib.

A : Kalau begitu silahkan buka Markus pasal 13 ayat 31, 32.

B : Baik, ayat itu menyebutkan: "Sesungguhnya langit dan Bumi akan lenyap, tetapi perkataanku kekal. Tetapi akan harinya atau ketikanya itu ada diketahui oleh seorang jua pun, baik segala malaikat yang disurgapun tidak, anak itupun tidak, hanyalah Bapa saja.

A : Jelas di Bibel sendiri tertulis, Yesus sendiri mengaku tidak ada yang tahu kapan hari kiamat, melainkan hanya Tuhan sendiri. Jadi tegas Yesus sendiri tidak mengetahui waktunya kiamat, yang termasuk sesuatu yang gaib. yang tidak tahu itu pasti bukan tuhan.

Bersambung.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar